+6281931384789 Jl. Merdeka Timur No.KM 4, Mungguk, Kec. Sekadau Hilir, Kab. Sekadau, Kalbar 79516
Launching Buku Antologi Tembawang
Lupung Cafe-ITKK, October 31, 2025, Sekadau, West Kalimantan
Judul Gambar 1
Judul Gambar 1 Caption penjelasan gambar 1
Judul Gambar 2
Judul Gambar 2 Penjelasan isi gambar 2 dan shrink aktif

Makna Logo Lembaga Sastra Dayak


Logo Lembaga Sastra Dayak adalah perpaduan simbol budaya dan visi modern yang menyatukan akar tradisional dengan estetika teknologi. Setiap elemen pada logo memiliki makna mendalam yang mencerminkan identitas, spiritualitas, dan arah perkembangan sastra Dayak di era digital.

1. Burung Enggang – Penjaga Identitas dan Kearifan

  • Simbol Identitas Dayak: Enggang atau rangkong (Hornbill) adalah satwa ikonik Borneo yang sakral dalam kosmologi Dayak. Makhluk yang setia dan menjadi penghubung antara dunia manusia, alam, dan dunia roh.
  • Makna Spiritualitas & Keagungan: Posisi sayap terbentang melambangkan keterbukaan, eksplorasi, kreativitas dan kebebasan berpikir, dengan semangat melindungi tradisi.
  • Penjaga Pengetahuan: Dalam mitos, rangkong adalah pembawa pesan dan pelindung kearifan leluhur, nilai-nilai dan pengetahuan yang diwariskan oleh nenek moyang— tepat sebagai lambang lembaga sastra.

2. Motif Sirkuit Elektronik

  • Jembatan Tradisi & Teknologi: Pola sirkuit menggambarkan transformasi sastra Dayak ke ranah digital dan global.
  • Sinyal Era Baru: Melambangkan aliran memori atau pengetahuan yang cepat, terhubung, dan saling memengaruhi.
  • Transformasi Kreatif: Menghubungkan masa lalu (tradisi lisan) dengan masa kini (media digital) dalam keindahan bahasa sastra yang berkelindan dengan bahasa code dan alogaritma.

3. Motif Bungai Terong pada Kedua Sayap

  • Makna Kultural: Bungai Terong adalah motif tato khas Dayak Iban yang melambangkan perjalanan hidup, kedewasaan, keteguhan, reseliensi, dan sruvival sebagaimana motto: agik idup agik ngelaban & dum spiro spero.
  • Integrasi Simbol: Kehadirannya di sayap burung engggang mempertegas makna, bahwa Dayak berkarya maka Dayak ada di antara identitas global.

4. Warna Hitam & Putih

  • Kontras Seimbang: Hitam melambangkan keteguhan, misteri, dan kedalaman tradisi; putih melambangkan keterbukaan, kebenaran, dan pencerahan.
  • Filosofi Dayak: Mencerminkan keseimbangan kosmis antara terang dan gelap, dunia material dan spiritual.

5. Posisi Sayap Horizontal

  • Kesetaraan Pengetahuan: Menunjukkan literasi khususnya Sastra sebagai jembatan yang dapat menghubungkan antara masyarakat Dayak dan komunitas global.
  • Penyebaran Luas: Sastra Dayak siap membentang ke seluruh penjuru dunia.

Kesimpulan Filosofis

Logo Lembaga Sastra Dayak merepresentasikan perpaduan akar budaya dengan visi modern. Burung Rangkong menegaskan identitas kultural, motif Bungai Terong menambah kedalaman makna, pola sirkuit elektronik menjembatani tradisi dan teknologi, sementara warna dan komposisi mencerminkan keseimbangan hidup. Logo ini menegaskan bahwa sastra Dayak bukan sekadar artefak masa lalu, tetapi kekuatan hidup yang terus berkembang, menyebarkan nilai-nilai Borneo ke dunia.

Tertarik untuk mendaftar?

Dapatkan info LSD sekarang!